Pentingnya Peran Seorang Ibu
2:19 PM | Author: Ennie Sutarwanti
Pernahkan anda menyaksikan anak yang sedang duduk di bangku Sekolah Dasar kelas II menanyakan kepada ibunya “Bahasa Inggrisnya Kucing apa sih Bu?” Sang ibu hanya menjawab “Mbuh Nduk, Ibu ndak tahu, jamannya Ibu sekolah ndak ada Inggris-Inggrisan!”. Sang anak terlihat cemberut, merasa tidak puas dengan jawaban Ibu. Atau menyaksikan reaksi Ibu, saat anaknya yang lain, yang duduk di kelas VI SD minta uang untuk browsing di Internet Café dekat alun-alun kota karena tidak kebagian giliran saat mencoba internet di sekolah. Dari Ibu tersebut terlontar jawaban “Apa to itu browsing internet, sekolah jaman sekarang emang aneh-aneh aja, lagian bayar mahal-mahal kok bisa ndak dapat giliran!”. Hati anak akan semakin menciut sudah tidak dapat uang masih mendengar gerutu ibunya. Sekelumit contoh tadi tentunya membuat kita sadar bahwa bagi anak peran ibu adalah segalanya, pemberi kasih sayang, pelindung, teman, bahkan sumber pengetahuan. Tetapi banyak ibu yang mengabaikan perannya sebagai sumber pengetahuan.

Pernahkah terpikir di benak anda kondisi anak anda sekarang pada tahun 2020, 12 tahun lagi saat dihilangkan hambatan perdagangan antar negara? Dari contoh di atas, orang yang bisa berbahasa asing dan mampu menggunakan teknologi informasi seperti internet akan mendapatkan informasi lebih cepat. Orang yang sukses adalah orang yang menguasai informasi. Dengan dua hal tersebut bisa saja seorang penjual memasarkan dagangannya tidak hanya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri, sehingga keuntungan yang diraup juga akan bertambah. Bisa dibayangkan kalo anak Indonesia tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup dari sekarang tentu bangsa Indonesia akan sangat tertinggal, kalah dengan bangsa asing. Generasi penerus kita akan terjajah. Banyak orang asing yang datang, mencari keuntungan di negara kita dan masyarakat Indonesia sendiri hanya menjadi buruh. Harusnya bangsa asing yang datang ke negara kita lah yang menjadi buruh. Peningkatan sumber daya manusia merupakan kunci penting agar di masa datang saat anak-anak dewasa bisa bertahan dan mampu menghadapai tantangan zaman, khususnya bagi kesejahteraan hidupnya, diantaranya dengan cara menambah pengetahuan anak.

Agar kunci penting tersebut terwujud negara menganggap peran Ibu sangatlah penting, sehingga Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional, hingga kini. Kalo menengok sejarah Hari Ibu berawal dari Kongres Perempuan I pada tanggal 22 Desember 1928 yang bertempat di Yogyakarta. Hasil keputusan kongres tersebut memperjuangkan hak-hak perempuan, memperbaiki nasib dan derajat kaum perempuan. Sampai detik ini tujuan tersebut telah terlihat kemajuannya meski belum semua. Peran perempuan sudah dapat terlihat diberbagai bidang dari ekonomi sampai panggung politik. Di masyarakat kesempatan bagi perempuan untuk bersekolah dan bekerja setara dengan laki-laki sudah tidak ada hambatan.

Begitu giatnya kaum perempuan dewasa ini memperjuangkan hak-haknya, lalu bagaimana dengan kewajibannya?, Peran Ibu sebagai sumber pengetahuan termasuk dalam kewajiban dalam mendidik anak sebagai generasi penerus Bangsa Mendidik memang tidak hanya transfer pengetahuan kepada anak, tetapi juga termasuk di dalamnya agama, budaya, dan social. Dari ilustrasi diawal, era anak sudah jauh berbeda dengan era Ibu, tetapi Ibu tidak mau berubah . Rasa sudah berkecukupan membuat Ibu malas menerima perubahan. Bisa kita simpulkan bahwa Ibu enggan untuk mengupgrade diri.

Pingin nih jadi ibu, kapan ya...




|
This entry was posted on 2:19 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: