Sering TERLAMBAT YA ya, sepele sih tapi…
12:36 PM | Author: Ennie Sutarwanti
Ada seorang karyawan yang dulu sangat rajin tapi sekarang tiap hari terlambat kerja. Kenapa demikian? Jelas bedalah…, dulu takut, sekarang termasuk senior, lebih-lebih dekat penguasa lagi. Jadi mau terlambat ya… paling-paling dapat SP alias surat peringatan saja. Tak akan ada pemecatan. Cuek aja. Merasa orang penting sih…, ibaratnya tak ada aku kerjaan tak lancar.

Sebuah mental buruk telah tercipta. Mental yang tidak efektif dan efisien. Itulah mental yang banyak dimiliki oleh manusia Indonesia. Mental korupsi waktu. Ah nggak apa-apa, paling-paling cuman telat 5 menit aja.

Kasihan pengusaha kalo semua karyawan bermental seperti ini. Untuk mengatasi keterlambatan ini banyak pengusaha yang memberikan insentif kehadiran/premi hadir. Sebetulnya ini tidak perlu, kenapa demikian? Harusnya karyawan sadar bahwa ini merupakan kewajiban dirinya.



Sikap hormat karyawan kepada pengusaha tidak perlu dilakukan dengan membungkukan badan atau bersalaman sambil mencium tangan saat bertemu tapi dengan datang dan pulang tepat waktu itu sudah merupakan salah satu wujud sikap hormat.

Wajar jika pengusaha menetapkan sanksi terhadap karyawan yang terlambat karena pengusaha juga mempunyai kewajiban untuk membayar upah sesuai dengan perundangan. Rugi kalo tak ada sanksi.

Jadi jangan marah kalo gaji dipotong gara-gara keterlambatan he he he..., kalo komulatif keterlambatan sebulan = 130 menit, upah minimum Rp. 672.000, maka upah yang dipotong = (Rp. 672.000/173/60)x 130 menit = Rp 8.416,18 (1.25% dari upah minimum). Wah lumayan juga ya, jatah satu mangkok bakso plus es teh bisa berkurang nih.

Belum Surat Peringatannya. Malu………

Jadi… sama-sama yuk perbaiki mental diri, JANGAN TERLAMBAT LAGI !
(buat Indonesiaku kalo mau maju ini salah satu cara ampuh lho)
|
This entry was posted on 12:36 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: